supersenal

rabo, 3 desember 2008

entah apa yang ada di kepala wenger, entah apa yang sebenernya terjadi di ruang ganti, yang saya tahu ini adalah tahun teraneh yang pernah dijalani arsenal. perkasa di hadapan rival-rival dalam kelas big4 epl, namun loyo dan keok di hadapan klub medioker dan gurem. biasanya, dalam siklus tahunannya, arsenal selalu perkasa di musim-musim awal, namun kemudian terseok-seok di tengah dan akhir musim tidak peduli siapapun lawannya. itulah siklus umum arsenal. namun tahun ini arsenal seakan menemukan random mode on.

lenyapnya tayangan langsung epl di tv nasional membuat saya kehilangan akses untuk secara reguler nonton serial bal-balan inggris. namun saya tetap mengikuti perkembangan dan berita-berita arsenal baik melalui koran maupun web. saya dapet kesempatan nonton arsenal lagi pada saat tv-one menyiarkan langsung laga mereka lawan manchester biru. masih terbawa berita kemenangan atas manchester merah, saya nonton dengan yakin bahwa pertandingan tersebut bakal seru, dan arsenal akan menang walo nda mudah. tapi ternyata saya salah, pertandingannya sangat membosankan, dan
arsenal tampil lebih membosankan lagi. tidak ada lagi permainan model pinball-istilah saya untuk tipe permainan arsenal yang mengandalkan serangan balik cepat dengan umpan-umpan pendek melalui pergerakan dan kerjasama antarpemain yang sangat dinamis, seperti layaknya permainan pinball. yang ada salah umpan, salah pengertian, salah posisi. belum habis babak pertama saya sudah ketiduran, dan besoknya saya baca di koran skor akhir 3-0 untuk manchester biru.

yang baru lalu, setelah mampu menaklukan chelsea di stamford bridge, dan dibumbu-bumbui berita tentang membaiknya kondisi internal klub, van persie dan gallas sudah akur, beberapa pemain cedera sudah pulih, ternyata mereka terjungkal juga di kaki burnley, klub gurem divisi sudra pada putaran fa. setengah cemberut, pak profesor cuma berkomentar, ya..ini adalah pelajaran berharga bagi tim muda kami. setelah tumbang di fa, ketir-ketir di epl, masih untung mereka sudah lolos babak berikut pada champion.

tapi dinamika-dinamika mistik semacam itu dan kharisma wengerlah yang membuat saya tetap menaruh hati pada arsenal. mereka bukan mesin perang seperti manchester merah yang konsisten hampir selalu menang namun pada akhirnya terasa menjemukan.mereka bukan pula sekumpulan prajurit hyper-pounds macam chelsea. wenger adalah manajer yang cermat dan mempunyai intuisi tajam terhadap seorang pemain. dengan hobbynya mendidik bibit baru dan menjual buah matang menjadikan arsenal sebagai tim yang setiap tahun berisi anak muda yang berharap bahwa mereka berada pada usia dan tingkat kematangan yang tepat untuk menjadi juara. kumpulan emosi yang tak menentu inilah yang jadi alasan mengapa cinta saya kepada arsenal tetap terpelihara sejak 1996.


0 orang bawel: